Selamat datang di website pribadi saya. Selamat membaca dan belajar dari tulisan-tulisan saya. Semoga menjadi manfaat dan bernnilai pahala jariyah disisi Allah SWT.

Jumat, 13 Mei 2016

Urgensi Semangat Meng-Upgrade Diri

Menjadi seorang aktivis dakwah di lingkungan kampus bukanlah hal yang mudah. Berbagai tuntutan dari berbagai arah datang silih berganti. Tak jarang semua itu membuat diri ini lemah dan semangat menurun. Dan hal yang paling ditakutkan adalah munculnya niatan untuk melangkahkan kaki ini meninggalkan dakwah itu. Naudzubillah. Semoga Allah senantiasa mempersatukan hati kita di jalan dakwah ini.

Lalu bagaimanakah supaya aktivitas dakwah tidak terganggu namun tuntutan akademikpun tetap terpenuhi? Kuncinya adalah UPGRADE DIRI. Jiwa ini tidak akan pernah bisa menghadapi dinginnya cuaca ekstrem jika tidak pernah dipersiapkan untuk menghadapinya. Semakin banyak amanah, semakin banyak aktivitas, semakin padat schecule, harusnya semakin naik pula kualitas keilmuan, makin naik pula kualitas keimanan. Sebagai seorang mahasiswa, tentu tuntutan utama adalah masalah pendidikan. Tidak bisa, dengan alasan sibuk mengurusi dakwah, lalu kita mengabaikan masalah akademik. Keduanya harus di manage dengan baik. Kuliah adalah ibadah. Aktif berdakwah juga adalah ibadah. Maka jangan saling dibenturkan keduanya. Namun di manage dengan baik agar bisa berjalan beriringan dan saling melengkapi. Berniatlah untuk membereskan S1 dengan nilai terbaik. Kemudian jangan berhenti disana. Berniatlah untuk melanjutkan S2. Lalu S3 menjadi Doktor kemudian menjadi Profesor. Keinginan itu penting. Meski hari ini nampak mustahil, ketika kita sudah berniat dan memiliki keinginan, esok hari akan Allah bukakan jalan untuk menuju kesana. InsyaAllah.

Sambil mengejar impian untuk menuntaskan masalah Akademik, perlu kiranya berbenah dalam aktivitas dakwah. Kita harus menjadi seorang KADER YANG UTUH. Seorang aktivis dakwah jangan "bauan". Harus bisa nyaman disemua kondisi setidak nyaman apapun. Dakwah itu adalah jalan yang menanjak dan penuh aral rintang. Jangan pernah memiliki keinginan untuk merasa nyaman dalam dakwah. Jika hal itu muali menghinggapi hati yang rapuh ini. Segeralah meng-Upgrade diri lagi! Jangan dibiarkan dia tumbuh dan menguasai perasaan kita. Sehingga ketika datang seruan dakwah yang memaksa kita keluar dari tempat nyaman itu lantas kita takut dan menolaknya dengan alasan medannya tidak nyaman seperti yang sekarang didiami.

Kita yang hari ini Aktif di dakwah kampus, di KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Komsat UIN SGD Bandung, janganlah merasa nyaman dengan dakwah ini. Mengadakan kegiatan yang aman-aman saja. Suatu saat akan ada saatnya antum terjun di masyarakat. Beralih ke medan dakwah yang jauh lebih kompleks. Janganlah takut! Dimanapun antum berada, asal masih di jalan dakwah niscaya akan ada saudar-saudarmu yang akan merangkulmu, menguatkanmu, dan memapahmu untuk terus berjuang.

Menjadi seorang aktivis dakwah itu dimulai dengan meng-Upgrade diri. Jadikan diri antum shaleh. Menjadi teladan baik bagi yang lainnya. Shaleh dalam artian luas, IPK tinggi, Sopan santun, tutur kata baik, banyak prestasi yang diraih, publik speaking baik, berkomunikasi baik, menguasai bidang kuliah seutuhnya, dan hal lainnya. Namun tidaklah cukup shaleh sendirian. Kita harus menjadi orang yang muslih. Bagilah keshalehan itu kepada orang lain. Ajaklah mereka yang masih nongkrong-nongkrok, belum ngaji, dll. Jangan caci saudara kita itu, mereka belum tersentuh dengan dakwah, ajaklah mereka dengan baik, sesuai segemntasinya, lalu doakan mereka agar bisa bergabung dalam lingkaran dakwah ini! Seorang Aktivis haruslah punya pengaruh. Sekecil apapu pengaruh itu. Baik di dunia kampus ataupun di masyarakat.

#Materi ini disampaikan oleh Ust. Andri Rusmana. Kamis, 12 Mei 2016 pukul 22 : 29 - 01.00 WIB pada kegiatan Halaqah pekanan KAMMI bertempat di Kantor DPD PKS Kota Bandung Jln. Katamsyo No. 17. Dihadiri oleh Akh Wawan, Teteng, Undang, Yogi, Fahmi, Ikbal, Anton, jandi, dan Ega.

1 komentar: