Buku ini merupakan karya
skripsi yang dibuat oleh Tanti Kurniawati seorang mahasiswi jurusan Tafsir
Hadits sebagai syarat mendapatkan gelar Sarjana Theologi Islam. Karya ini
diterbitkan oleh jurusan Tafsir Hadits fakultas Ushuluddin IAIN Bandung pada
tahun 2003. Skripsi yang berjudul “Pendekatan Semantik terhadap Makna Subhana
dan Padanannya dalam Al-Qur’an” ini terdiri dari empat bab utama; pertama,
Bab I Pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, dan langkah-langkah penelitian.
Kedua, Bab II Landasan Teoritis Pendekatan Semantik yang membahas
mengenai pengertian pendekatan semantik, ruang lingkup dan fokus penelitian
semantik, teori dan teknik analisis semantik. Ketiga, Bab III
Pendekatan Semantik Terhadap Makna Kata Subhana Dan Padanannya Dalam Al-Qur’an.
Bab ketiga ini merupakan bab pembahasan utama dari karya skripsi ini, yang
dibahas pada bab ini adalah inventarisir ayat-ayat tentang kata subhana dalam
al-Qur’an, analisis medan semantik terhadap makna kata subhana dan padanannya
dalam al-Qur’an, analisis komponen semantik terhadap makana kata subhana dan
padanannya dalam al-Qur’an, analisis kombinasi semantik terhadap makana kata
subhana dan padanannya dalam al-Qur’an. Dan bab yang keempat adalah Bab IV
kesimpulan.
Fokus dari karya ini
adalah meneliti makna dari kata subhana dan padanannya yaitu kata tabaroka dan
qudus yang terdapat dalam al-Qur’an. Jenis pendekatan yang digunakan oleh
penulis adalah pendekatan semantik yang berfokus pada pencarian makna dari kata
subhana dan padanannya. Selain berusaha mengungkapkan makna dari tanda bunyi
bahasanya, penulis juga berusaha mencari makna kata itu dari sisi sosiologi,
psikologi, filsafat, dan antropologi dalam memahami makna kata subhana dan
padanannya. karya ini merupakan penelitian studi literatur sehingga data-data
yang mendukung penelitian ini bersumber dari teks-teks buku karya para ulama
yaitu Al-quran dan terjemahnya, kitab-kitab tafsir al-quran baik klasik maupun
kontemporer, buku-buku ullumul qur’an, dan buku-buku mengenai penelitian
semantik. Seluruh data tersebut diperoleh dengan menggunakan metode deskripsi
analisis. Data dihimpun dengan teknik dokumentasi pencatatan yaitu mengumpulkan
data, mengelompokannya, kemudian menginterpretasikannya.
Setelah melakukan
penelitian, penulis menemukan bahwa kata subhana dalam al-Qur’an disebut 41
kali pada 27 surat, kata tabaroka sebanyak 9 kali dalam 7 surat, dan kata qudus
sebanyak 2 kali dalam 2 surat. Kata subhana, tabaraka, dan qudus yang
diterjemahkan “maha suci” ternyata memiliki makna yang berbeda setelah dilakukan
kajian bahasa dengan pendekatan semantik. Subhana dengan menekankan pada
rabbaniyah dan uluhiyah memiliki makna “maha suci allah dari segala hal yang
tidak layak bagi-Nya”, tabaroka dengan konteks pemberian karunia-Nya bermakna
“maha suci Allah yang mempunyai sifat khusus yaitu pemberi karunia yang
banyak”, sementara kata qudus dalam konteks asmaul husna memiliki arti sifat
Allah (yang maha suci, -ed) / rahbaniyah.
Pembahasan karya skripsi
ini sangat mudah dipahami. Bahasa yang digunakan tidak berbelit dan disampaikan
secara sistematis. Namun karena begitu sederhananya, karya ini tidak akan cukup
memuaskan jika dibaca oleh kalangan akademik jurusan tafsir hadits. Pembahasan
ketika mengungkap makna kata dari subhana dan padanannya tidak detail dan mendalam.
Kemudian tidak mengungkapkan pendapat-pendapat para mufasir terhadap makna kata
subhana dan padanannya ketika mengulas ayat. Sehingga berkesan sangat global
dan renyah.
[Tugas Metodologi Penelitian Ilmiah, Riview Buku, Semester 4] - File lengkapnya bisa didownload disini
0 komentar:
Posting Komentar